TRYOUT LITERASI BAHASA INDONESIA 15

stimulus 1: Google

          Larry Page dan Sergey Brin sementara cuti setelah menyelesaikan sekolah pascasarjana di Stanford University, 1995. Nama Google diambil dari permainan kata untuk menunjuk angka 1 diikuti 100 nol, “go-gool”.

Muncul belakangan sesudah sistem pencarian hiperteks semacam “Archie”, "Veronica, “Jughead”, “Gopher”, atau “Excite” yang berbasis web, Google berkembang setelah dimodali oleh Andreas von Bechtolsheim, salah satu pendiri Sun Microsystem, yang juga gagal meneruskan program doktor di standford. Cek AS $100.000 dia tujukan ke Google Inc, yang waktu itu belum berdiri, Brin dan Page pun bergegas ke bank untuk membuka rekening atas nama Google Inc. mereka juga membuat akun Internet dengan nama google.com.

           “Bisnis Informasi” Google yang dilandasi misi “Mengelola informasi dunia dan membuatnya bermanfaat dan bisa diakses oleh siapa saja” itu pun berjalan. Google mengindeks 1,6 miliar doku men web pada 1999, meningkat menjadi 3 miliar pada 2001 dan 2,4 miliar pada 2004. Pada tahun itu juga, Google menjual saham ke publik dengan kapitalisasi pasar senilai AS $23 miliar.

          Pada 2005, Google meluncurkan Google Earth, dan pada 2006 Google mengambil alih YouTube, dan DobleClick pada tahun berikutnya. Google memiliki “tenaga kerja” di seluruh dunia yang menerjemahkan Google dalam berbagai bahasa, sehingga tercipta istilah googling untuk menunjuk kegiatan pencarian dokumen melalui Google. Setiap bulan, 80 juta orang mengaksesnya.

Bagaimana asal mula kata google?

stimulus 1: Google

          Larry Page dan Sergey Brin sementara cuti setelah menyelesaikan sekolah pascasarjana di Stanford University, 1995. Nama Google diambil dari permainan kata untuk menunjuk angka 1 diikuti 100 nol, “go-gool”.

Muncul belakangan sesudah sistem pencarian hiperteks semacam “Archie”, "Veronica, “Jughead”, “Gopher”, atau “Excite” yang berbasis web, Google berkembang setelah dimodali oleh Andreas von Bechtolsheim, salah satu pendiri Sun Microsystem, yang juga gagal meneruskan program doktor di standford. Cek AS $100.000 dia tujukan ke Google Inc, yang waktu itu belum berdiri, Brin dan Page pun bergegas ke bank untuk membuka rekening atas nama Google Inc. mereka juga membuat akun Internet dengan nama google.com.

           “Bisnis Informasi” Google yang dilandasi misi “Mengelola informasi dunia dan membuatnya bermanfaat dan bisa diakses oleh siapa saja” itu pun berjalan. Google mengindeks 1,6 miliar doku men web pada 1999, meningkat menjadi 3 miliar pada 2001 dan 2,4 miliar pada 2004. Pada tahun itu juga, Google menjual saham ke publik dengan kapitalisasi pasar senilai AS $23 miliar.

          Pada 2005, Google meluncurkan Google Earth, dan pada 2006 Google mengambil alih YouTube, dan DobleClick pada tahun berikutnya. Google memiliki “tenaga kerja” di seluruh dunia yang menerjemahkan Google dalam berbagai bahasa, sehingga tercipta istilah googling untuk menunjuk kegiatan pencarian dokumen melalui Google. Setiap bulan, 80 juta orang mengaksesnya.

Bisnis informasi Google dilandasi misi “Mengelola informasi dunia dan membuatnya bermanfaat dan bisa diakses oleh siapa saja.”

Berilah tanda centang pada pernyataan yang mendukung pernyataan tersebut!

Stimulus 2: Fahombo, Tradisi Lompat Batu Nias

             Indonesia memiliki banyak tradisi di lingkungan masyarakat, Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang unik, khas, serta beragam. Tradisi tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu tradisi yang harus dijaga adalah tradisi lompat batu berasal dari Nias, Sumatra Utara.

         Tradisi lompat batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi lompat batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana. Atraksi lompat batu ini bisa dilihat di Desa Bawomatalue,  Kecamatan Fanamanya, Kabupaten Nias Selatan.

              Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati  batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan mencapai 40 cm, Jika berhasil melampaui batu, mereka akan disebut sebagai lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Konon, syarat ini tercipta karena pada zaman dahulu desa-desa di Nias dikelilingi pagar batu yang cukup tinggi. Akhirnya, tradisi lompat batu menjadi syarat khusus agar ketika berperang para prajurit dapat melompati benteng tembok pertahanan saat menyerang musuh.

         Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran fahombo atau fahombe. Tradisi ini dilakukan dengan mengenakan busana pejuang Nias bernuansa hitam dilengkapi dengan akses berwarna kuning dan merah yang menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai pria dewasa. Para pelompat tidak menggunakan alas kaki saat melakukan atraksi tersebut.

            Bagi masyarakat Nias, tradisi ini sangat penting. Para pemuda Nias akan terus melakukan tradisi lompat batu tersebut sampai mereka menikah. Oleh karena itulah, biasanya mereka melakukan latihan secara rutin sejak usia enam tahun. Selain faktor Latihan, terdapat pula faktor genetik yang mendukung tradisi fahombo ini. Biasanya, anak laki-laki dari seorang pelompat batu akan lebih mudah dan cepat menguasai keahlian tersebut.

       Menurut masyarakat, kini tradisi lompat batu merupakan sarana pertunjukkan juga media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Tradisi ini juga digunakan sebagai proses pendewasaan pembentukan karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan berkeluarga.

Tradisi lompat batu Nias, fahombo merupakan tradisi yang perlu dilestarikan oleh generasi muda sekarang. Pernyataan mana saja yang tepat untuk menjelaskan informasi utama tersebut?

Stimulus 2: Fahombo, Tradisi Lompat Batu Nias

             Indonesia memiliki banyak tradisi di lingkungan masyarakat, Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang unik, khas, serta beragam. Tradisi tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu tradisi yang harus dijaga adalah tradisi lompat batu berasal dari Nias, Sumatra Utara.

         Tradisi lompat batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi lompat batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana. Atraksi lompat batu ini bisa dilihat di Desa Bawomatalue,  Kecamatan Fanamanya, Kabupaten Nias Selatan.

              Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati  batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan mencapai 40 cm, Jika berhasil melampaui batu, mereka akan disebut sebagai lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Konon, syarat ini tercipta karena pada zaman dahulu desa-desa di Nias dikelilingi pagar batu yang cukup tinggi. Akhirnya, tradisi lompat batu menjadi syarat khusus agar ketika berperang para prajurit dapat melompati benteng tembok pertahanan saat menyerang musuh.

         Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran fahombo atau fahombe. Tradisi ini dilakukan dengan mengenakan busana pejuang Nias bernuansa hitam dilengkapi dengan akses berwarna kuning dan merah yang menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai pria dewasa. Para pelompat tidak menggunakan alas kaki saat melakukan atraksi tersebut.

            Bagi masyarakat Nias, tradisi ini sangat penting. Para pemuda Nias akan terus melakukan tradisi lompat batu tersebut sampai mereka menikah. Oleh karena itulah, biasanya mereka melakukan latihan secara rutin sejak usia enam tahun. Selain faktor Latihan, terdapat pula faktor genetik yang mendukung tradisi fahombo ini. Biasanya, anak laki-laki dari seorang pelompat batu akan lebih mudah dan cepat menguasai keahlian tersebut.

       Menurut masyarakat, kini tradisi lompat batu merupakan sarana pertunjukkan juga media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Tradisi ini juga digunakan sebagai proses pendewasaan pembentukan karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan berkeluarga.

Perubahan yang terjadi saat pemuda Nias sudah menikah terkait dengan tradisi fahombo adalah ...

Stimulus 2: Fahombo, Tradisi Lompat Batu Nias

             Indonesia memiliki banyak tradisi di lingkungan masyarakat, Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang unik, khas, serta beragam. Tradisi tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu tradisi yang harus dijaga adalah tradisi lompat batu berasal dari Nias, Sumatra Utara.

         Tradisi lompat batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi lompat batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana. Atraksi lompat batu ini bisa dilihat di Desa Bawomatalue,  Kecamatan Fanamanya, Kabupaten Nias Selatan.

              Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati  batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan mencapai 40 cm, Jika berhasil melampaui batu, mereka akan disebut sebagai lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Konon, syarat ini tercipta karena pada zaman dahulu desa-desa di Nias dikelilingi pagar batu yang cukup tinggi. Akhirnya, tradisi lompat batu menjadi syarat khusus agar ketika berperang para prajurit dapat melompati benteng tembok pertahanan saat menyerang musuh.

         Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran fahombo atau fahombe. Tradisi ini dilakukan dengan mengenakan busana pejuang Nias bernuansa hitam dilengkapi dengan akses berwarna kuning dan merah yang menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai pria dewasa. Para pelompat tidak menggunakan alas kaki saat melakukan atraksi tersebut.

            Bagi masyarakat Nias, tradisi ini sangat penting. Para pemuda Nias akan terus melakukan tradisi lompat batu tersebut sampai mereka menikah. Oleh karena itulah, biasanya mereka melakukan latihan secara rutin sejak usia enam tahun. Selain faktor Latihan, terdapat pula faktor genetik yang mendukung tradisi fahombo ini. Biasanya, anak laki-laki dari seorang pelompat batu akan lebih mudah dan cepat menguasai keahlian tersebut.

       Menurut masyarakat, kini tradisi lompat batu merupakan sarana pertunjukkan juga media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Tradisi ini juga digunakan sebagai proses pendewasaan pembentukan karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan berkeluarga.

Pernyataan berikut yang sesuai dengan unsur visual dalam stimulus tersebut adalah ...

Stimulus 2: Fahombo, Tradisi Lompat Batu Nias

             Indonesia memiliki banyak tradisi di lingkungan masyarakat, Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang unik, khas, serta beragam. Tradisi tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu tradisi yang harus dijaga adalah tradisi lompat batu berasal dari Nias, Sumatra Utara.

         Tradisi lompat batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi lompat batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana. Atraksi lompat batu ini bisa dilihat di Desa Bawomatalue,  Kecamatan Fanamanya, Kabupaten Nias Selatan.

              Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati  batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan mencapai 40 cm, Jika berhasil melampaui batu, mereka akan disebut sebagai lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Konon, syarat ini tercipta karena pada zaman dahulu desa-desa di Nias dikelilingi pagar batu yang cukup tinggi. Akhirnya, tradisi lompat batu menjadi syarat khusus agar ketika berperang para prajurit dapat melompati benteng tembok pertahanan saat menyerang musuh.

         Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran fahombo atau fahombe. Tradisi ini dilakukan dengan mengenakan busana pejuang Nias bernuansa hitam dilengkapi dengan akses berwarna kuning dan merah yang menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai pria dewasa. Para pelompat tidak menggunakan alas kaki saat melakukan atraksi tersebut.

            Bagi masyarakat Nias, tradisi ini sangat penting. Para pemuda Nias akan terus melakukan tradisi lompat batu tersebut sampai mereka menikah. Oleh karena itulah, biasanya mereka melakukan latihan secara rutin sejak usia enam tahun. Selain faktor Latihan, terdapat pula faktor genetik yang mendukung tradisi fahombo ini. Biasanya, anak laki-laki dari seorang pelompat batu akan lebih mudah dan cepat menguasai keahlian tersebut.

       Menurut masyarakat, kini tradisi lompat batu merupakan sarana pertunjukkan juga media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Tradisi ini juga digunakan sebagai proses pendewasaan pembentukan karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan berkeluarga.
Berikut Inl merupakan perbedaan tradisi lompat batu fahombo dahulu dan sekarang.

Berilah tanda centang pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pertanyaan sesuai isi stimulus

Stimulus 3: Tanaman Hias Populer Saat Pandemi

Berikut ini beberapa jenis tanaman hias populer saat pandemi yang mampu hidup di Negara yang memiliki iklim tropis. Berilah tanda centang pada jenis tanaman hias dengan harga di bawah Rp50.000,00.

Stimulus 3: Tanaman Hias Populer Saat Pandemi

Dari pernyataan berikut ini, tentukan pernyataan tersebut benar atau salah sesuai dengan infografis di atas. Berilah tanda pada pilihan Anda!

Stimulus 4: Semangka Emas

         Pada zaman dahulu kala, di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. la mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir sangat sombong dan kikir. Sebaliknya, Dermawan adalah orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal, saudagar tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah, tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hamper setiap hari datang ke rumah Dermawan.

           Suatu hari, Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan memberi sebutir biji kepada Dermawan. Walaupun biji tersebut hanya kecil Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah semangka yang sudah tumbuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah.

        Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru tindakan Derawan Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat kembali terbang, Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar disbanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan, tetapi semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

Berilah tanda centang pada hal-hal menarik yang sesuai dengan isi cerita rakyat tersebut

Stimulus 4: Semangka Emas

         Pada zaman dahulu kala, di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. la mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir sangat sombong dan kikir. Sebaliknya, Dermawan adalah orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal, saudagar tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah, tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hamper setiap hari datang ke rumah Dermawan.

           Suatu hari, Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan memberi sebutir biji kepada Dermawan. Walaupun biji tersebut hanya kecil Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah semangka yang sudah tumbuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah.

        Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru tindakan Derawan Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat kembali terbang, Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar disbanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan, tetapi semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

Pesan moral yang terdapat dalam teks cerita rakyat tersebut adalah…

Stimulus 5: Suku Ainu, Penduduk Asli di Jepang yang Hampir Punah

          Jika biasanya sebuah negara berusaha untuk mempertahankan kearifan lokal yang masih berada di negara tersebut, tetapi hal itu nyatanya tak dirasakan oleh Suku Ainu di Jepang. Suku Ainu merupakan kelompok etnis asli Jepang yang  terdesak oleh pendatang dan budayanya perlahan terkikis habis dikalahkan oleh benturan budaya.

            Suku Ainu telah ada sejak periode Jomon, yakni periode penting ketika kebudayaan Jepang mulai terbentuk. Kini sebagian besar anggota suku Ainu tinggal di Hokkaido, pulau paling utara Jepang. Meski memiliki permukiman, nyatanya penduduk suku Ainu telah dipinggirkan oleh pemerintahan Jepang selama berabad-abad lamanya.

        Bahkan, sebagian besar wisatawan dahulunya tak pernah mengetahui mengenai keberadaan suku tersebut. Menurut sejarawan Jepang, asal usul Suku Ainu terbilang cukup suram. Beberapa sejarawan percaya bahwa penduduk suku Ainu adalah keturunan dari penduduk asli yang pernah menyebar ke seluruh Asia Utara.

         Awalnya, suku ini tinggal di sepanjang pantai selatan Hokkaido. Aktivitas utama mereka adalah berburu dan memancing, seperti banyak penduduk asli di seluruh dunia. Namun, sekitar 150 tahun lalu sejak Restorasi Meiji, banyak orang dari daratan Jepang mulai bermigrasi ke Hokkaido.

        Sejak saat itu, mulai timbul diskriminatif terhadap penduduk asli suku Ainu di Hokkaido. Hal tersebut lantaran adanya Undang-Undang Perlindungan Aborigin Hokkaido pada 1899. Penduduk Ainu akhirnya terpaksa dipindahkan dari tanah tradisional mereka ke area pegunungan yang tandus.

            “Ini adalah kisah yang sangat buruk,” kata Kunihiko Yoshida, profesor hukum di Universitas Hokkaido seperti dilansir dari Tempo.co.

            Lantaran terbiasa bekerja sebagai penangkap ikan, sebagian besar penduduk suku Ainu mengalami kesulitan setelah dipindahkan. Tak hanya itu, menurut Yoshida, mereka juga diminta untuk mengadopsi nama Jepang serta berbicara bahasa Jepang. Hal itulah yang membuat perlahan budaya dan tradisi suku tersebut mulai menghilang. Pada April 2019, suku Ainu akhirnya diakui secara hukum sebagai penduduk asli Jepang oleh pemerintah. Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya ada apresiasi dari pemerintah terhadap budaya dan warisan suku Ainu.

           “Penting untuk melindungi kehormatan dan martabat orang-orang Ainu dan menyerahkan mereka kepada generasi berikutnya untuk mewujudkan masyarakat yang dinamis dengan nilai-nilai yang beragam,” kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga dikutip dari laman yang sama

         Para wisatawan kini dapat melihat informasi tentang Ainu di Pusat Promosi Budaya Aiunu, Hokkaido. Di sana terdapat fasilitas kota pertama di Jepang yang menampilkan penduduk asli suku  Ainu. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati kerajinan tangan Ainu dan menonton tarian tradisionalnya.

Salah satu bentuk diskriminasi yang diterima suku Ainu sehingga perlahan kebudayaan aslinya luntur adalah ...

Stimulus 5: Suku Ainu, Penduduk Asli di Jepang yang Hampir Punah

          Jika biasanya sebuah negara berusaha untuk mempertahankan kearifan lokal yang masih berada di negara tersebut, tetapi hal itu nyatanya tak dirasakan oleh Suku Ainu di Jepang. Suku Ainu merupakan kelompok etnis asli Jepang yang  terdesak oleh pendatang dan budayanya perlahan terkikis habis dikalahkan oleh benturan budaya.

            Suku Ainu telah ada sejak periode Jomon, yakni periode penting ketika kebudayaan Jepang mulai terbentuk. Kini sebagian besar anggota suku Ainu tinggal di Hokkaido, pulau paling utara Jepang. Meski memiliki permukiman, nyatanya penduduk suku Ainu telah dipinggirkan oleh pemerintahan Jepang selama berabad-abad lamanya.

        Bahkan, sebagian besar wisatawan dahulunya tak pernah mengetahui mengenai keberadaan suku tersebut. Menurut sejarawan Jepang, asal usul Suku Ainu terbilang cukup suram. Beberapa sejarawan percaya bahwa penduduk suku Ainu adalah keturunan dari penduduk asli yang pernah menyebar ke seluruh Asia Utara.

         Awalnya, suku ini tinggal di sepanjang pantai selatan Hokkaido. Aktivitas utama mereka adalah berburu dan memancing, seperti banyak penduduk asli di seluruh dunia. Namun, sekitar 150 tahun lalu sejak Restorasi Meiji, banyak orang dari daratan Jepang mulai bermigrasi ke Hokkaido.

        Sejak saat itu, mulai timbul diskriminatif terhadap penduduk asli suku Ainu di Hokkaido. Hal tersebut lantaran adanya Undang-Undang Perlindungan Aborigin Hokkaido pada 1899. Penduduk Ainu akhirnya terpaksa dipindahkan dari tanah tradisional mereka ke area pegunungan yang tandus.

            “Ini adalah kisah yang sangat buruk,” kata Kunihiko Yoshida, profesor hukum di Universitas Hokkaido seperti dilansir dari Tempo.co.

            Lantaran terbiasa bekerja sebagai penangkap ikan, sebagian besar penduduk suku Ainu mengalami kesulitan setelah dipindahkan. Tak hanya itu, menurut Yoshida, mereka juga diminta untuk mengadopsi nama Jepang serta berbicara bahasa Jepang. Hal itulah yang membuat perlahan budaya dan tradisi suku tersebut mulai menghilang. Pada April 2019, suku Ainu akhirnya diakui secara hukum sebagai penduduk asli Jepang oleh pemerintah. Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya ada apresiasi dari pemerintah terhadap budaya dan warisan suku Ainu.

           “Penting untuk melindungi kehormatan dan martabat orang-orang Ainu dan menyerahkan mereka kepada generasi berikutnya untuk mewujudkan masyarakat yang dinamis dengan nilai-nilai yang beragam,” kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga dikutip dari laman yang sama

         Para wisatawan kini dapat melihat informasi tentang Ainu di Pusat Promosi Budaya Aiunu, Hokkaido. Di sana terdapat fasilitas kota pertama di Jepang yang menampilkan penduduk asli suku  Ainu. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati kerajinan tangan Ainu dan menonton tarian tradisionalnya.

Hal yang membuat tradisi dan budaya suku Ainu perlahan menghilang adalah ...

Stimulus 6: PUPR Pastikan Proyek Infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia jadi Prioritas

         JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelar Konsultasi Regional di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 18-20 Februari untuk membahas mengenai strategi percepatan pembangunan infrastruktur. Konsultasi Reginal (Konreg) ini dilakukan untuk wilayah Nusa Tengara, Maluku, dan Papua.

         Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Anita Firmanti mengatakan bahwa Konreg bukan sekadar proses rutin pemrograman, tetapi forum konsultasi dan koordinasi yang efektif. Dia menuturkan Konreg kali ini melibatkan semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung upaya Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur dengan pendekatan teknokratik dan kewilayahan untuk mencapai target pembangunan yang tepat sasaran. .

           “Saya berharap semua hasil Konreg dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan infrastruktur untuk kemajuan bangsa di masa datang,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020). Anita mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah sangat tinggi dalam membangun Kawasan Indonesia timur termasuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dipilihnya ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur, imbuhnya, dimaksudkan agar pembangunan di kawasan bisa lebih dipercepat.

        Ada tujuh agenda pembangunan prioritas RPJMN 2020-2024. Anita menyatakan bahwa dua di antaranya yang berhubungan dengan Kementerian PUPR, yaitu pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Selanjutnya, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.Kepala Badan Pengembangan Informasi paparan mengatakan arah kebijakan pembangunan wilayah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 untuk Kepulauan Nusa Tenggara, antara lain optimalisasi keunggulan wilayah dalam perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan pariwisata.

            Untuk Provinsi Maluku, jelasnya, arah kebijakan pembangunannya seperti mendorong transformasi ekonomi melalui percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim, pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, hasil nikel, tembaga, gas, dan pengembangan pariwisata. Adapun Provinsi Papua arah kebijakannya, antara lain Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan pendekatan budaya berbasis ekologis dan wilayah adat. Sementara itu, Kepala Pusa Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR, Iwan Nurwanto menyampaikan bahwa salah satu tujuan Konreg tahun ini adalah menyusun program 2021 yang akurat, terpadu, dan dapat dilaksanakan sesuai kriteria kesiapan dalam rangka memantapkan ketahanan pangan, sumber daya air, dan energi.

Pernyataan yang benar berdasarkan teks di atas adalah ...

Stimulus 6: PUPR Pastikan Proyek Infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia jadi Prioritas

         JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelar Konsultasi Regional di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 18-20 Februari untuk membahas mengenai strategi percepatan pembangunan infrastruktur. Konsultasi Reginal (Konreg) ini dilakukan untuk wilayah Nusa Tengara, Maluku, dan Papua.

         Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Anita Firmanti mengatakan bahwa Konreg bukan sekadar proses rutin pemrograman, tetapi forum konsultasi dan koordinasi yang efektif. Dia menuturkan Konreg kali ini melibatkan semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung upaya Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur dengan pendekatan teknokratik dan kewilayahan untuk mencapai target pembangunan yang tepat sasaran. .

           “Saya berharap semua hasil Konreg dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan infrastruktur untuk kemajuan bangsa di masa datang,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020). Anita mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah sangat tinggi dalam membangun Kawasan Indonesia timur termasuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dipilihnya ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur, imbuhnya, dimaksudkan agar pembangunan di kawasan bisa lebih dipercepat.

        Ada tujuh agenda pembangunan prioritas RPJMN 2020-2024. Anita menyatakan bahwa dua di antaranya yang berhubungan dengan Kementerian PUPR, yaitu pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Selanjutnya, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.Kepala Badan Pengembangan Informasi paparan mengatakan arah kebijakan pembangunan wilayah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 untuk Kepulauan Nusa Tenggara, antara lain optimalisasi keunggulan wilayah dalam perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan pariwisata.

            Untuk Provinsi Maluku, jelasnya, arah kebijakan pembangunannya seperti mendorong transformasi ekonomi melalui percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim, pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, hasil nikel, tembaga, gas, dan pengembangan pariwisata. Adapun Provinsi Papua arah kebijakannya, antara lain Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan pendekatan budaya berbasis ekologis dan wilayah adat. Sementara itu, Kepala Pusa Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR, Iwan Nurwanto menyampaikan bahwa salah satu tujuan Konreg tahun ini adalah menyusun program 2021 yang akurat, terpadu, dan dapat dilaksanakan sesuai kriteria kesiapan dalam rangka memantapkan ketahanan pangan, sumber daya air, dan energi.

Berilah tanda centang pada pernyataan berikut yang Benar atau Salah mengenai PUPR pastikan proyek insfrastruktur di Kawasan Timur Indonesia jadi prioritas!

Stimulus 6: PUPR Pastikan Proyek Infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia jadi Prioritas

         JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelar Konsultasi Regional di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 18-20 Februari untuk membahas mengenai strategi percepatan pembangunan infrastruktur. Konsultasi Reginal (Konreg) ini dilakukan untuk wilayah Nusa Tengara, Maluku, dan Papua.

         Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Anita Firmanti mengatakan bahwa Konreg bukan sekadar proses rutin pemrograman, tetapi forum konsultasi dan koordinasi yang efektif. Dia menuturkan Konreg kali ini melibatkan semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung upaya Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur dengan pendekatan teknokratik dan kewilayahan untuk mencapai target pembangunan yang tepat sasaran. .

           “Saya berharap semua hasil Konreg dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan infrastruktur untuk kemajuan bangsa di masa datang,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020). Anita mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah sangat tinggi dalam membangun Kawasan Indonesia timur termasuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dipilihnya ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur, imbuhnya, dimaksudkan agar pembangunan di kawasan bisa lebih dipercepat.

        Ada tujuh agenda pembangunan prioritas RPJMN 2020-2024. Anita menyatakan bahwa dua di antaranya yang berhubungan dengan Kementerian PUPR, yaitu pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Selanjutnya, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.Kepala Badan Pengembangan Informasi paparan mengatakan arah kebijakan pembangunan wilayah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 untuk Kepulauan Nusa Tenggara, antara lain optimalisasi keunggulan wilayah dalam perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan pariwisata.

            Untuk Provinsi Maluku, jelasnya, arah kebijakan pembangunannya seperti mendorong transformasi ekonomi melalui percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim, pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, hasil nikel, tembaga, gas, dan pengembangan pariwisata. Adapun Provinsi Papua arah kebijakannya, antara lain Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan pendekatan budaya berbasis ekologis dan wilayah adat. Sementara itu, Kepala Pusa Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR, Iwan Nurwanto menyampaikan bahwa salah satu tujuan Konreg tahun ini adalah menyusun program 2021 yang akurat, terpadu, dan dapat dilaksanakan sesuai kriteria kesiapan dalam rangka memantapkan ketahanan pangan, sumber daya air, dan energi.

Berdasarkan teks tersebut, berikut beberapa wilayah yang masuk dalam pembahasan mengenai strategi percepatan pembangunan infrastruktur Kawasan Indonesia Timur. Berilah tanda centang pada pilihan berikut!

Stimulus 7: Apa itu Bioetanol, Biodiesel, dan Biogas
Bioetanol, biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel yang dianggap sebagai energi terbarukan. Apakah yang dimaksud dengan energi terbarukan?

Stimulus 7: Apa itu Bioetanol, Biodiesel, dan Biogas

Perhatikan pernyataan pada tabel berikut! Berilah tanda centang pada kolom Benar atau Salah sesuai dengan infografis!

stimulus 8: Cuplikan Cerita Pak Surya

       Pak Surya adalah manajer sebuah perusahaan garmen. Ia sudah bekerja di perusahaan selama 30 tahun. Keuletan, kegigihan, serta perjuangannya mampu membuat perusahaan bertambah maju dan omzet perusahaan makin meningkat. Namun demikian, beberapa hari ini ia tampak murung dan sering menyendiri. Ia terlihat sering merenung di dalam ruangan kantor dan banyak diam. Padahal, ia orang yang ramah dan senang berkomunikasi dengan anak buahnya. Istrinya juga melihat perubahan tersebut, tetapi Pak Surya tidak ingin membuat istrinya ikut sedih dan membebani pikiran istrinya.

       la sedang banyak masalah dan sedang memikirkan kondisi perusahaan yang beberapa bulan ini mengalami penurunan omzet. Ketidakterpenuhan target perusahaan dan turunnya produktivitas para pekerjanya membuatnya makin sedih dan khawatir. Ia pun akhirnya melakukan evaluasi di berbagai sektor di perusahaan dengan mengaudit semua pembiayaan. Dari hasil audit, ia akhirnya mengetahui ada permasalahan intern perusahaan. Tingkat output yang diproduksi, biaya produksi, volume penjualan, dan kualitas produksi mengalami penurunan.

      Dari hasil pengamatan tersebut, Pak Surya pun dapat menyimpulkan bahwa harus ada usaha peningkatan produktivitas sumber daya manusia di perusahannya. Baginya, tenaga kerja yang ia miliki adalah aset terpenting dan komponen utama untuk menjalankan roda perusahaan. Untuk memperbaiki permasalahan di perusahaan, ia pun melakukan beberapa kebijakan dalam manajemen perusahaan. Produktivitas tenaga kerja menjadi fokusnya dalam memperbaiki penurunan omzet perusahaan. Baginya, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu indikator untuk mengukur efisiensi perusahaan.

       Salah satu yang dilakukan Pak Surya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya adalah mengubah sistem bonus, memberikan tambahan uang lembur, dan memberikan pelatihan pada para karyawan. Alhasil, apa yang ia lakukan mendapat respons positif dan para karyawan lebih bersemangat bekerja. Produktivitas tenaga kerja pun makin meningkat.

        Kini Pak Surya selalu berusaha memperhatikan para karyawannya agar tetap semangat bekerja. Dengan adanya perhatian pada sisi SDM ini, ia berharap produktivitas para karyawannya tetap terjaga dan makin meningkat.

Pernyataan berikut merupakan simpulan umum dari wacana tersebut. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda centang  di kolom Benar atau Salah sesuai informasi pada teks!

stimulus 8: Cuplikan Cerita Pak Surya

       Pak Surya adalah manajer sebuah perusahaan garmen. Ia sudah bekerja di perusahaan selama 30 tahun. Keuletan, kegigihan, serta perjuangannya mampu membuat perusahaan bertambah maju dan omzet perusahaan makin meningkat. Namun demikian, beberapa hari ini ia tampak murung dan sering menyendiri. Ia terlihat sering merenung di dalam ruangan kantor dan banyak diam. Padahal, ia orang yang ramah dan senang berkomunikasi dengan anak buahnya. Istrinya juga melihat perubahan tersebut, tetapi Pak Surya tidak ingin membuat istrinya ikut sedih dan membebani pikiran istrinya.

       la sedang banyak masalah dan sedang memikirkan kondisi perusahaan yang beberapa bulan ini mengalami penurunan omzet. Ketidakterpenuhan target perusahaan dan turunnya produktivitas para pekerjanya membuatnya makin sedih dan khawatir. Ia pun akhirnya melakukan evaluasi di berbagai sektor di perusahaan dengan mengaudit semua pembiayaan. Dari hasil audit, ia akhirnya mengetahui ada permasalahan intern perusahaan. Tingkat output yang diproduksi, biaya produksi, volume penjualan, dan kualitas produksi mengalami penurunan.

      Dari hasil pengamatan tersebut, Pak Surya pun dapat menyimpulkan bahwa harus ada usaha peningkatan produktivitas sumber daya manusia di perusahannya. Baginya, tenaga kerja yang ia miliki adalah aset terpenting dan komponen utama untuk menjalankan roda perusahaan. Untuk memperbaiki permasalahan di perusahaan, ia pun melakukan beberapa kebijakan dalam manajemen perusahaan. Produktivitas tenaga kerja menjadi fokusnya dalam memperbaiki penurunan omzet perusahaan. Baginya, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu indikator untuk mengukur efisiensi perusahaan.

       Salah satu yang dilakukan Pak Surya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya adalah mengubah sistem bonus, memberikan tambahan uang lembur, dan memberikan pelatihan pada para karyawan. Alhasil, apa yang ia lakukan mendapat respons positif dan para karyawan lebih bersemangat bekerja. Produktivitas tenaga kerja pun makin meningkat.

        Kini Pak Surya selalu berusaha memperhatikan para karyawannya agar tetap semangat bekerja. Dengan adanya perhatian pada sisi SDM ini, ia berharap produktivitas para karyawannya tetap terjaga dan makin meningkat.

Menurut Anda, bagaimana kualitas wacana tersebut? Beri tanda centang di kolom yang Tersedia!

Stimulus 9: Waisak di Candra Kencana

        Candra Kencana merupakan sebuah desa, di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Dari desa kecil ini, saya melihat contoh yang patut diteladani soal kerukunan antar umat beragama.

        Desa ini merupakan kampung yang dibangun melalui program transmigrasi. Syaiful, kepala kampung terpilih melalui pemilihan kepala desa awal tahun 2007 menceritakan bahwa pembukaan kampung terjadi pada tahun 1973. Transmigran pada waktu itu berasal dari Semarang, Magelang, Temanggung, Banyumas, dan beberapa kota di Jawa Tengah bagian barat lainnya.

          Luas wilayah kampung Candra Kencana adalah 2.000 hektare, terdiri atas lahan garapan dan lahan pekarangan. Karena masyarakat sebagian besar petani, lahan garapan berupa sawah dengan irigasi teknis, kebun singkong, karet, dan kelapa sawit (sedang dirintis). Saya ke kampung ini dalam rangka tugas penelitian kepurbakalaan.

           Papan monografi yang tertempel di kantor kampung menunjukkan jumlah penduduk sebanyak 8.574 jiwa yang tersebar di enam suku (setingkat Rukun Warga). Mayoritas penduduk adalah penganut Islam, Kristen, dan Katolik. Penganut Buddha tercatat 56 jiwa.

       Hari Raya Waisak yang jatuh tanggal 1 Juni 2007 yang lalu meninggalkan kenangan yang dalam di benak saya. Pada sore hari terlihat banyak warga mengenakan baju bagus layaknya mau ke pesta.Siapa yang menggelar hajatan?

      Ternyata mereka mau mengunjungi keluarga penganut Buddha untuk mengucapkan selamat Hari Waisak. Saimun, penjaga malam kantor kampung, menjelaskan bahwa kebiasaan seperti itu sudah menjadi tradisi sebagai salah satu bentuk hidup bermasyarakat. Saat para elite sibuk membicarakan pluralitas, masyarakat Candra Kencana sudah memiliki tradisi yang menjunjung tinggi keberagaman.

Berikut yang bukan merupakan asal daerah warga Desa Candra Kencana adalah ...

Stimulus 9: Waisak di Candra Kencana

        Candra Kencana merupakan sebuah desa, di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Dari desa kecil ini, saya melihat contoh yang patut diteladani soal kerukunan antar umat beragama.

        Desa ini merupakan kampung yang dibangun melalui program transmigrasi. Syaiful, kepala kampung terpilih melalui pemilihan kepala desa awal tahun 2007 menceritakan bahwa pembukaan kampung terjadi pada tahun 1973. Transmigran pada waktu itu berasal dari Semarang, Magelang, Temanggung, Banyumas, dan beberapa kota di Jawa Tengah bagian barat lainnya.

          Luas wilayah kampung Candra Kencana adalah 2.000 hektare, terdiri atas lahan garapan dan lahan pekarangan. Karena masyarakat sebagian besar petani, lahan garapan berupa sawah dengan irigasi teknis, kebun singkong, karet, dan kelapa sawit (sedang dirintis). Saya ke kampung ini dalam rangka tugas penelitian kepurbakalaan.

           Papan monografi yang tertempel di kantor kampung menunjukkan jumlah penduduk sebanyak 8.574 jiwa yang tersebar di enam suku (setingkat Rukun Warga). Mayoritas penduduk adalah penganut Islam, Kristen, dan Katolik. Penganut Buddha tercatat 56 jiwa.

       Hari Raya Waisak yang jatuh tanggal 1 Juni 2007 yang lalu meninggalkan kenangan yang dalam di benak saya. Pada sore hari terlihat banyak warga mengenakan baju bagus layaknya mau ke pesta.Siapa yang menggelar hajatan?

      Ternyata mereka mau mengunjungi keluarga penganut Buddha untuk mengucapkan selamat Hari Waisak. Saimun, penjaga malam kantor kampung, menjelaskan bahwa kebiasaan seperti itu sudah menjadi tradisi sebagai salah satu bentuk hidup bermasyarakat. Saat para elite sibuk membicarakan pluralitas, masyarakat Candra Kencana sudah memiliki tradisi yang menjunjung tinggi keberagaman.

Berikut ini adalah kalimat yang berkaitan dengan isi teks di atas. Tentukan kalimat simpulan yang tepat dengan memberi tanda centang pada kolom yang telah disediakan!

Stimulus 10: Inovasi Digital Membantu Pengentasan Kemiskinan pada Masa Pandemi Covid-19

         Hingga saat ini, pandemi Covid-19 di Indonesia masih menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Pada 17 Maret 2021, terdapat 131.695 kasus aktif Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan naik dari angka 9,22 persen pada tahun 2019 menjadi 10,19 persen pada 2020 yang ditengarai akibat terkena imbas dari situasi pandemi ini. Bahkan, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) atau Lembaga riset independent dan otonom memproyeksi angka kemiskinan masih naik menjadi 10,5 persen pada 2021.

         Dalam menangani masalah kemiskinan, pemerintah mengimplementasikan program-program yang dinilai dapat mengurangi kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Dana Desa, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), subsidi gaji, dan subsisi listrik. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan di masa pandemi.

        Pembahasan terkait inovasi teknologi pun banyak dibahas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari program-program ini. Untuk memperkaya ide dan gagasan terkait masalah tersebut, diselenggarakanlah webinar dengan judul “How Digital Transformation Can Assist Indonesia's Economic Recovery. The Role of E-Covernment”. Kegiatan diskusi webinar ini dilaksanakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 15 Maret 2021.

       Salah satu pembicara yang hadir dalam webinar ini yaitu Suprayoga Hadi selaku Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Ia mengatakan inovasi teknologi akan membantu memulihkan ekonomi Indonesia dengan cepat. Yoga juga mengatakan bahwa salah satu contoh implementasi inovasi teknologi terkait pengentasan kemiskinan adalah dengan mengupayakan penyaluran bantuan dan subsidi secara cashless dan menerapkan teknologi finansial (fintech).

        Yoga mengatakan, sejak tahun 2012, TNP2K melakukan uji coba terkait penyaluran bantuan sosial yang mengedepankan inovasi teknologi. Saat ini, TNP2K sedang mendukung penggunaan teknologi biometrik wajah dalam penyaluran bantuan sosial dan subsidi. Dengan teknologi biometrik wajah, penerima bantuan dapat menerima bantuan hanya dengan datang ke merchant dan melakukan otentifikasi dengan wajah mereka. Dengan teknologi ini, penyaluran bantuan dapat lebih efektif dan efisien, baik dari segi kemudahan penggunaan, biaya, dan waktu.

      Akan tetapi, walaupun penggunaan fintech akan membantu penyaluran bantuan dari subsidi, Yoga mengatakan bahwa masih banyak tantangan dalam mengimplementasikan teknologi ini, seperti koneksi yang tidak rata, belum adanya kerangka regulasi yang jelas, adanya potensi dalam hal keamanan data, dan belum maksimalnya integrasi data di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat dengan cepat menyiapkan pelaksanaan teknologi ini agar Indonesia dapat lebih cepat pulih dari krisis yang diakibatkan Covid-19.

      Dalam acara ini, turut hadir pula Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edimon Ginting, Deputi Direktur Jenderal ADB: Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO: James Villafuerte, Ekonom Senior ADB, Haryo Aswicahyono, Peneliti Senior CSIS: Philips J. Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, dan Windried F. Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia. Acara ini ditutup oleh sesi diskusi oleh semua pembicara yang hadir. (KM)

Pernyataan yang benar berdasarkan teks di atas adalah ...

Stimulus 10: Inovasi Digital Membantu Pengentasan Kemiskinan pada Masa Pandemi Covid-19

         Hingga saat ini, pandemi Covid-19 di Indonesia masih menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Pada 17 Maret 2021, terdapat 131.695 kasus aktif Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan naik dari angka 9,22 persen pada tahun 2019 menjadi 10,19 persen pada 2020 yang ditengarai akibat terkena imbas dari situasi pandemi ini. Bahkan, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) atau Lembaga riset independent dan otonom memproyeksi angka kemiskinan masih naik menjadi 10,5 persen pada 2021.

         Dalam menangani masalah kemiskinan, pemerintah mengimplementasikan program-program yang dinilai dapat mengurangi kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Dana Desa, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), subsidi gaji, dan subsisi listrik. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan di masa pandemi.

        Pembahasan terkait inovasi teknologi pun banyak dibahas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari program-program ini. Untuk memperkaya ide dan gagasan terkait masalah tersebut, diselenggarakanlah webinar dengan judul “How Digital Transformation Can Assist Indonesia's Economic Recovery. The Role of E-Covernment”. Kegiatan diskusi webinar ini dilaksanakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 15 Maret 2021.

       Salah satu pembicara yang hadir dalam webinar ini yaitu Suprayoga Hadi selaku Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Ia mengatakan inovasi teknologi akan membantu memulihkan ekonomi Indonesia dengan cepat. Yoga juga mengatakan bahwa salah satu contoh implementasi inovasi teknologi terkait pengentasan kemiskinan adalah dengan mengupayakan penyaluran bantuan dan subsidi secara cashless dan menerapkan teknologi finansial (fintech).

        Yoga mengatakan, sejak tahun 2012, TNP2K melakukan uji coba terkait penyaluran bantuan sosial yang mengedepankan inovasi teknologi. Saat ini, TNP2K sedang mendukung penggunaan teknologi biometrik wajah dalam penyaluran bantuan sosial dan subsidi. Dengan teknologi biometrik wajah, penerima bantuan dapat menerima bantuan hanya dengan datang ke merchant dan melakukan otentifikasi dengan wajah mereka. Dengan teknologi ini, penyaluran bantuan dapat lebih efektif dan efisien, baik dari segi kemudahan penggunaan, biaya, dan waktu.

      Akan tetapi, walaupun penggunaan fintech akan membantu penyaluran bantuan dari subsidi, Yoga mengatakan bahwa masih banyak tantangan dalam mengimplementasikan teknologi ini, seperti koneksi yang tidak rata, belum adanya kerangka regulasi yang jelas, adanya potensi dalam hal keamanan data, dan belum maksimalnya integrasi data di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat dengan cepat menyiapkan pelaksanaan teknologi ini agar Indonesia dapat lebih cepat pulih dari krisis yang diakibatkan Covid-19.

      Dalam acara ini, turut hadir pula Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edimon Ginting, Deputi Direktur Jenderal ADB: Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO: James Villafuerte, Ekonom Senior ADB, Haryo Aswicahyono, Peneliti Senior CSIS: Philips J. Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, dan Windried F. Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia. Acara ini ditutup oleh sesi diskusi oleh semua pembicara yang hadir. (KM)

Berilah tanda centang  pada pernyataan berikut yang Benar atau Salah mengenai inovasi digital membantu pengentasan kemiskinan pada masa pandemi Covid-19!

Stimulus 10: Inovasi Digital Membantu Pengentasan Kemiskinan pada Masa Pandemi Covid-19

         Hingga saat ini, pandemi Covid-19 di Indonesia masih menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Pada 17 Maret 2021, terdapat 131.695 kasus aktif Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan naik dari angka 9,22 persen pada tahun 2019 menjadi 10,19 persen pada 2020 yang ditengarai akibat terkena imbas dari situasi pandemi ini. Bahkan, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) atau Lembaga riset independent dan otonom memproyeksi angka kemiskinan masih naik menjadi 10,5 persen pada 2021.

         Dalam menangani masalah kemiskinan, pemerintah mengimplementasikan program-program yang dinilai dapat mengurangi kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Dana Desa, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), subsidi gaji, dan subsisi listrik. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan di masa pandemi.

        Pembahasan terkait inovasi teknologi pun banyak dibahas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari program-program ini. Untuk memperkaya ide dan gagasan terkait masalah tersebut, diselenggarakanlah webinar dengan judul “How Digital Transformation Can Assist Indonesia's Economic Recovery. The Role of E-Covernment”. Kegiatan diskusi webinar ini dilaksanakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 15 Maret 2021.

       Salah satu pembicara yang hadir dalam webinar ini yaitu Suprayoga Hadi selaku Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Ia mengatakan inovasi teknologi akan membantu memulihkan ekonomi Indonesia dengan cepat. Yoga juga mengatakan bahwa salah satu contoh implementasi inovasi teknologi terkait pengentasan kemiskinan adalah dengan mengupayakan penyaluran bantuan dan subsidi secara cashless dan menerapkan teknologi finansial (fintech).

        Yoga mengatakan, sejak tahun 2012, TNP2K melakukan uji coba terkait penyaluran bantuan sosial yang mengedepankan inovasi teknologi. Saat ini, TNP2K sedang mendukung penggunaan teknologi biometrik wajah dalam penyaluran bantuan sosial dan subsidi. Dengan teknologi biometrik wajah, penerima bantuan dapat menerima bantuan hanya dengan datang ke merchant dan melakukan otentifikasi dengan wajah mereka. Dengan teknologi ini, penyaluran bantuan dapat lebih efektif dan efisien, baik dari segi kemudahan penggunaan, biaya, dan waktu.

      Akan tetapi, walaupun penggunaan fintech akan membantu penyaluran bantuan dari subsidi, Yoga mengatakan bahwa masih banyak tantangan dalam mengimplementasikan teknologi ini, seperti koneksi yang tidak rata, belum adanya kerangka regulasi yang jelas, adanya potensi dalam hal keamanan data, dan belum maksimalnya integrasi data di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat dengan cepat menyiapkan pelaksanaan teknologi ini agar Indonesia dapat lebih cepat pulih dari krisis yang diakibatkan Covid-19.

      Dalam acara ini, turut hadir pula Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edimon Ginting, Deputi Direktur Jenderal ADB: Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO: James Villafuerte, Ekonom Senior ADB, Haryo Aswicahyono, Peneliti Senior CSIS: Philips J. Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, dan Windried F. Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia. Acara ini ditutup oleh sesi diskusi oleh semua pembicara yang hadir. (KM)

Berbagai program dikembangkan untuk menekan angka kemiskinan dan mengurangi ketimpangan pada masa pandemi. Berikut program-program yang dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah ini. Berilah tanda centang pada pilihan Anda!

Stimulus 11: Puisi

Surat Kepada Bunda

(W.S. Rendra)

 

Mama yang tercinta

Akhirnya kutemukan juga jodohku

Seseorang yang bagai kau

Sederhana dalam tingkah laku dan bicara

Serta sangat menyayangiku

Terpupuslah sudah masa-masa sepiku

Hendaknya berhenti gemetar rusuh

Hatimu yang baik itu

Yang selalu mencintaiku

Kerna kapal yang berlayar

Telah berlabuh dan ditambatkan

Dan sepatu yang berat serta nakal

 

Yang dulu biasa menempuh

Jalan-jalan yang mengkhawatirkan

Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara

Kini telah aku lepaskan

Dan berganti dengan sandal rumah

Yang tenteram, jinak dan sederhana

 

Mama

Burung dara jantan yang nakal

Yang sejak dulu kau piara

Kini terbang dan telah menemu jodohnya

Ia telah meninggalkan kandang yang kaubuatkan

Dan taida akan pulang

Buat selama-lamanya

Ibuku Aku telah menemukan Jodohku

Janganlah kau cemburu

Hendaknya hatimu yang baik Itu mengerti

Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi

Nada ialah alunan lembut, keras, rendah, atau tinggi yang muncul dari berbagai jenis bunyi dalam sebuah sajak dan berhubungan erat dengan perasaan, pemikiran, dan sikap penyair yang diungkapkan dalam puisinya. Nada yang tergambar pada puisi ini adalah ...

Stimulus 11: Puisi

Surat Kepada Bunda

(W.S. Rendra)

 

Mama yang tercinta

Akhirnya kutemukan juga jodohku

Seseorang yang bagai kau

Sederhana dalam tingkah laku dan bicara

Serta sangat menyayangiku

Terpupuslah sudah masa-masa sepiku

Hendaknya berhenti gemetar rusuh

Hatimu yang baik itu

Yang selalu mencintaiku

Kerna kapal yang berlayar

Telah berlabuh dan ditambatkan

Dan sepatu yang berat serta nakal

 

Yang dulu biasa menempuh

Jalan-jalan yang mengkhawatirkan

Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara

Kini telah aku lepaskan

Dan berganti dengan sandal rumah

Yang tenteram, jinak dan sederhana

 

Mama

Burung dara jantan yang nakal

Yang sejak dulu kau piara

Kini terbang dan telah menemu jodohnya

Ia telah meninggalkan kandang yang kaubuatkan

Dan taida akan pulang

Buat selama-lamanya

Ibuku Aku telah menemukan Jodohku

Janganlah kau cemburu

Hendaknya hatimu yang baik Itu mengerti

Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi

Penyair menggunakan banyak kata perumpamaan. Manakah kata-kata di bawah ini yang merupakan kata lambang yang menggantikan kata aku pada puisi tersebut?

Stimulus 12: Kisah Butet Manurung, Si Indiana Jones Pendidikan Anak Rimba

        Memiliki tekad untuk membagikan ilmu bagi anak-anak rimba telah menjadi cita-cita Butet Manurung sejak kecil. Sebagai langkah awal, perempuan bernama lengkap Saur Marlina Manurung ini merintis pendidikan alternatif bagi komunitas adat, khususnya suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi.

         Kepada CNDB Indonesia, dia menuturkan awal ketertarikan mengajar karena sedari kecil sangat menyukai petualangan. Niat pun sudah dibentuk dan diutarakan kepada orang tuanya untuk diizinkan bekerja di wilayah hutan.

         Sebab, dia prihatin pada kehidupan masyarakat pedalaman. Salah satu karakteristik mereka adalah hidup nomaden. Alhasil, pelopor pendidikan alternatif untuk masyarakat adat dan pendiri Sokola ini membentuk Sokola Rimba sejak 1999. Dari sinilah Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapat pendidikan melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

            “Ya awalnya karena suka baca buku petualangan dari kecil. Petualangan itu sudah ada dalam pikiran jadi aku punya niat yang besar ingin jadi Indiana Jones bilang sama ayah dan diizinkan tapi tamat SMA," kata Butet saat acara Dove #CantikSatukankita di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018)

        Dia menuturkan sekolah rimba yang dia buat tidak seperti sekolah formal pada umumnya yang memiliki bangunan tembok beratap. Sokola Rimba hanyalah sebuah dangau kecil tidak berdinding dan selalu berpindah-pindah.

        Pendidikan yang diajarkan di Sokola Rimba juga tidak sama dengan kurikulum sekolah pada umumnya. Di sana anak-anak diajarkan pendidikan dasar, baca, tulis dan berhitung. “Pertama kali bikin Sokola itu tahun 1999 dan di Jambi,” ujar Butet

         Kendati demikian, tidak semua niat baik bisa diterima dengan baik juga. Ada tantangan yang kerap kali dihadapi ibu beranak dua ini. Siapa sangka, berbagai penolakan dahulunya pun dialami wanita berusia 46 tahun itu karena ketakutan pendidikan akan mengubah adat istiadat mereka. Namun, Butet Bersikeras, tidak patah semangat dan terus berusaha meyakinkan masyarakat setempat.

        “Tantangan membuat sekolah rimba itu adalah tidak dipercaya. Itu karena kita orang luar dan jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba,” kata Butet. “Terus kalau jalan sama teman dan itu pria maka akan ditanya itu suaminya bukan, saya jawab bukan malah saya dianggap perempuan jahat. Jadi, awal itu sudah,” lanjutnya.

       Terhitung hingga saat ini Sokola Rimba sudah mulai menjangkau wilayah lain di Indonesia hingga mencapai sebanyak 16 titik. Beberapa di antaranya, seperti Flores, Halmahera, Bulukumba (Sulawesi), Pulau Besar dan Gunung Egon, Aceh, Yogyakarta, Makassar, Klaten, dan Sumba.

Sekolah yang didirikan Butet untuk suku Anak Dalam disebut ...

Stimulus 12: Kisah Butet Manurung, Si Indiana Jones Pendidikan Anak Rimba

        Memiliki tekad untuk membagikan ilmu bagi anak-anak rimba telah menjadi cita-cita Butet Manurung sejak kecil. Sebagai langkah awal, perempuan bernama lengkap Saur Marlina Manurung ini merintis pendidikan alternatif bagi komunitas adat, khususnya suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi.

         Kepada CNDB Indonesia, dia menuturkan awal ketertarikan mengajar karena sedari kecil sangat menyukai petualangan. Niat pun sudah dibentuk dan diutarakan kepada orang tuanya untuk diizinkan bekerja di wilayah hutan.

         Sebab, dia prihatin pada kehidupan masyarakat pedalaman. Salah satu karakteristik mereka adalah hidup nomaden. Alhasil, pelopor pendidikan alternatif untuk masyarakat adat dan pendiri Sokola ini membentuk Sokola Rimba sejak 1999. Dari sinilah Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapat pendidikan melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

            “Ya awalnya karena suka baca buku petualangan dari kecil. Petualangan itu sudah ada dalam pikiran jadi aku punya niat yang besar ingin jadi Indiana Jones bilang sama ayah dan diizinkan tapi tamat SMA," kata Butet saat acara Dove #CantikSatukankita di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018)

        Dia menuturkan sekolah rimba yang dia buat tidak seperti sekolah formal pada umumnya yang memiliki bangunan tembok beratap. Sokola Rimba hanyalah sebuah dangau kecil tidak berdinding dan selalu berpindah-pindah.

        Pendidikan yang diajarkan di Sokola Rimba juga tidak sama dengan kurikulum sekolah pada umumnya. Di sana anak-anak diajarkan pendidikan dasar, baca, tulis dan berhitung. “Pertama kali bikin Sokola itu tahun 1999 dan di Jambi,” ujar Butet

         Kendati demikian, tidak semua niat baik bisa diterima dengan baik juga. Ada tantangan yang kerap kali dihadapi ibu beranak dua ini. Siapa sangka, berbagai penolakan dahulunya pun dialami wanita berusia 46 tahun itu karena ketakutan pendidikan akan mengubah adat istiadat mereka. Namun, Butet Bersikeras, tidak patah semangat dan terus berusaha meyakinkan masyarakat setempat.

        “Tantangan membuat sekolah rimba itu adalah tidak dipercaya. Itu karena kita orang luar dan jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba,” kata Butet. “Terus kalau jalan sama teman dan itu pria maka akan ditanya itu suaminya bukan, saya jawab bukan malah saya dianggap perempuan jahat. Jadi, awal itu sudah,” lanjutnya.

       Terhitung hingga saat ini Sokola Rimba sudah mulai menjangkau wilayah lain di Indonesia hingga mencapai sebanyak 16 titik. Beberapa di antaranya, seperti Flores, Halmahera, Bulukumba (Sulawesi), Pulau Besar dan Gunung Egon, Aceh, Yogyakarta, Makassar, Klaten, dan Sumba.

Mengapa Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapat pendidikan?

Stimulus 12: Kisah Butet Manurung, Si Indiana Jones Pendidikan Anak Rimba

        Memiliki tekad untuk membagikan ilmu bagi anak-anak rimba telah menjadi cita-cita Butet Manurung sejak kecil. Sebagai langkah awal, perempuan bernama lengkap Saur Marlina Manurung ini merintis pendidikan alternatif bagi komunitas adat, khususnya suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi.

         Kepada CNDB Indonesia, dia menuturkan awal ketertarikan mengajar karena sedari kecil sangat menyukai petualangan. Niat pun sudah dibentuk dan diutarakan kepada orang tuanya untuk diizinkan bekerja di wilayah hutan.

         Sebab, dia prihatin pada kehidupan masyarakat pedalaman. Salah satu karakteristik mereka adalah hidup nomaden. Alhasil, pelopor pendidikan alternatif untuk masyarakat adat dan pendiri Sokola ini membentuk Sokola Rimba sejak 1999. Dari sinilah Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapat pendidikan melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

            “Ya awalnya karena suka baca buku petualangan dari kecil. Petualangan itu sudah ada dalam pikiran jadi aku punya niat yang besar ingin jadi Indiana Jones bilang sama ayah dan diizinkan tapi tamat SMA," kata Butet saat acara Dove #CantikSatukankita di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018)

        Dia menuturkan sekolah rimba yang dia buat tidak seperti sekolah formal pada umumnya yang memiliki bangunan tembok beratap. Sokola Rimba hanyalah sebuah dangau kecil tidak berdinding dan selalu berpindah-pindah.

        Pendidikan yang diajarkan di Sokola Rimba juga tidak sama dengan kurikulum sekolah pada umumnya. Di sana anak-anak diajarkan pendidikan dasar, baca, tulis dan berhitung. “Pertama kali bikin Sokola itu tahun 1999 dan di Jambi,” ujar Butet

         Kendati demikian, tidak semua niat baik bisa diterima dengan baik juga. Ada tantangan yang kerap kali dihadapi ibu beranak dua ini. Siapa sangka, berbagai penolakan dahulunya pun dialami wanita berusia 46 tahun itu karena ketakutan pendidikan akan mengubah adat istiadat mereka. Namun, Butet Bersikeras, tidak patah semangat dan terus berusaha meyakinkan masyarakat setempat.

        “Tantangan membuat sekolah rimba itu adalah tidak dipercaya. Itu karena kita orang luar dan jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba,” kata Butet. “Terus kalau jalan sama teman dan itu pria maka akan ditanya itu suaminya bukan, saya jawab bukan malah saya dianggap perempuan jahat. Jadi, awal itu sudah,” lanjutnya.

       Terhitung hingga saat ini Sokola Rimba sudah mulai menjangkau wilayah lain di Indonesia hingga mencapai sebanyak 16 titik. Beberapa di antaranya, seperti Flores, Halmahera, Bulukumba (Sulawesi), Pulau Besar dan Gunung Egon, Aceh, Yogyakarta, Makassar, Klaten, dan Sumba.

Berdasarkan teks tersebut, bagaimana sikap Butet dalam menghadapi tantangan mendirikan Sokola Rimba?

Stimulus 12: Kisah Butet Manurung, Si Indiana Jones Pendidikan Anak Rimba

        Memiliki tekad untuk membagikan ilmu bagi anak-anak rimba telah menjadi cita-cita Butet Manurung sejak kecil. Sebagai langkah awal, perempuan bernama lengkap Saur Marlina Manurung ini merintis pendidikan alternatif bagi komunitas adat, khususnya suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi.

         Kepada CNDB Indonesia, dia menuturkan awal ketertarikan mengajar karena sedari kecil sangat menyukai petualangan. Niat pun sudah dibentuk dan diutarakan kepada orang tuanya untuk diizinkan bekerja di wilayah hutan.

         Sebab, dia prihatin pada kehidupan masyarakat pedalaman. Salah satu karakteristik mereka adalah hidup nomaden. Alhasil, pelopor pendidikan alternatif untuk masyarakat adat dan pendiri Sokola ini membentuk Sokola Rimba sejak 1999. Dari sinilah Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapat pendidikan melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

            “Ya awalnya karena suka baca buku petualangan dari kecil. Petualangan itu sudah ada dalam pikiran jadi aku punya niat yang besar ingin jadi Indiana Jones bilang sama ayah dan diizinkan tapi tamat SMA," kata Butet saat acara Dove #CantikSatukankita di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018)

        Dia menuturkan sekolah rimba yang dia buat tidak seperti sekolah formal pada umumnya yang memiliki bangunan tembok beratap. Sokola Rimba hanyalah sebuah dangau kecil tidak berdinding dan selalu berpindah-pindah.

        Pendidikan yang diajarkan di Sokola Rimba juga tidak sama dengan kurikulum sekolah pada umumnya. Di sana anak-anak diajarkan pendidikan dasar, baca, tulis dan berhitung. “Pertama kali bikin Sokola itu tahun 1999 dan di Jambi,” ujar Butet

         Kendati demikian, tidak semua niat baik bisa diterima dengan baik juga. Ada tantangan yang kerap kali dihadapi ibu beranak dua ini. Siapa sangka, berbagai penolakan dahulunya pun dialami wanita berusia 46 tahun itu karena ketakutan pendidikan akan mengubah adat istiadat mereka. Namun, Butet Bersikeras, tidak patah semangat dan terus berusaha meyakinkan masyarakat setempat.

        “Tantangan membuat sekolah rimba itu adalah tidak dipercaya. Itu karena kita orang luar dan jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba,” kata Butet. “Terus kalau jalan sama teman dan itu pria maka akan ditanya itu suaminya bukan, saya jawab bukan malah saya dianggap perempuan jahat. Jadi, awal itu sudah,” lanjutnya.

       Terhitung hingga saat ini Sokola Rimba sudah mulai menjangkau wilayah lain di Indonesia hingga mencapai sebanyak 16 titik. Beberapa di antaranya, seperti Flores, Halmahera, Bulukumba (Sulawesi), Pulau Besar dan Gunung Egon, Aceh, Yogyakarta, Makassar, Klaten, dan Sumba.

Nilai-nilai apakah yang dapat dijadikan teladan dalam teks tersebut?